Featured Post
Baca Artikel Terbaru!
Tidak ada notifikasi baru.
Tampilan
Sesuaikan tampilan Yosua Banjarnahor | Personal Blog untuk mengurangi silau dan mengistirahatkan mata Anda.

Ubah Formula Sukses: Bahagia Dulu, Sukses Kemudian - Temukan Rahasianya di Sini!

Daftar Isi
Tampilkan Sembunyikan

Sudah Kerja Keras, Tapi Belum Juga Bahagia?

Pernah nggak merasa kalau sudah kerja keras, terus dapet sukses, tapi tetap aja nggak merasa bahagia?

Kebanyakan dari kita percaya bahwa kebahagiaan datang setelah kita sukses. Seolah-olah ada urutan wajib: Kerja Keras → Sukses → Bahagia. Namun, kenyataannya nggak selalu seperti itu.

Menurut Shawn Achor, psikolog Harvard dan penulis buku The Happiness Advantage, formula itu salah kaprah. Sebaliknya, justru bahagia dulu, baru kita bisa bekerja lebih efektif dan akhirnya meraih kesuksesan yang kita cari.


Kenapa Formula Lama Itu Salah?

Shawn Achor menemukan bahwa formula Kerja Keras → Sukses → Bahagia sebenarnya bertentangan dengan bagaimana otak kita bekerja secara ilmiah. Ada dua alasan utama yang membuat formula lama ini sering gagal.

1. Sukses Tidak Punya Titik Akhir
Pernah merasa ketika sudah mencapai satu tujuan, ada tujuan baru yang muncul lagi? Misalnya, dulu pengen lulus dengan nilai terbaik. Setelah lulus, tujuannya berubah lagi jadi dapat kerja bagus. Setelah kerja, ingin naik jabatan. Lalu ingin buka bisnis, terus menaikkan target penjualan, dan seterusnya.

Hal ini bikin kita terjebak di siklus tak berujung. Ketika sukses selalu diukur dari target berikutnya, kapan kita bisa benar-benar berhenti dan merasa bahagia?

2. Otak Bekerja Lebih Baik Ketika Bahagia
Otak kita justru bekerja secara optimal ketika kita bahagia lebih dulu. Ini berarti kalau kita ingin kerja lebih efektif dan produktif, kita harus mulai dari rasa bahagia dulu. Ketika bahagia, otak bisa berpikir lebih jernih, lebih kreatif, dan lebih siap menghadapi tantangan. Jadi formula yang baru adalah: Bahagia → Kerja Lebih Efektif → Sukses.


5 Kebiasaan untuk Bahagia di Pekerjaan Menurut Shawn Achor

Di bukunya, The Happiness Advantage, Shawn Achor membagikan 5 kebiasaan yang bisa bikin kita lebih bahagia dalam pekerjaan. Kebiasaan ini nggak butuh waktu lama dan sederhana banget untuk diterapkan.

1. Tulis 3 Hal yang Kamu Syukuri Setiap Hari
Kelihatannya klise, tapi kebiasaan ini sangat efektif. Dengan menulis tiga hal yang kita syukuri setiap hari, kita bisa mengubah fokus dari hal-hal yang negatif jadi hal-hal yang positif. Misalnya, bersyukur karena dapat support dari teman kantor atau berhasil menyelesaikan tugas lebih cepat.

Dengan mensyukuri hal-hal kecil, otak kita dilatih untuk lebih optimis dan fokus pada sisi baik dalam hidup. Hasilnya, kita jadi lebih happy.

2. Journaling Pengalaman Positif
Tulis satu pengalaman positif yang terjadi setiap hari. Otak manusia cenderung mengingat memori negatif lebih lama dibandingkan memori positif. Dengan journaling pengalaman yang baik, kita bisa melatih otak untuk melihat kembali hal-hal positif yang terjadi. Ini seperti memberi otak "asupan" yang lebih seimbang antara memori baik dan buruk.

3. Olahraga
Sudah banyak riset yang menunjukkan betapa pentingnya olahraga buat kesehatan mental dan fisik. Olahraga nggak cuma bikin tubuh lebih fit, tapi juga memicu produksi hormon endorfin, yang bikin kita merasa lebih bahagia. Nggak perlu yang berat, bahkan jogging 15 menit setiap pagi udah cukup untuk meningkatkan mood.

4. Meditasi
Meditasi membantu mengelola stres dan meningkatkan fokus. Kalau belum terbiasa, coba meditasi selama dua menit setiap hari. Dengan duduk tenang dan mengatur napas, kita bisa melatih otak untuk lebih rileks dan tenang. Kebiasaan ini bikin kita lebih siap menghadapi tekanan pekerjaan dan emosi yang nggak stabil.

5. Lakukan Kebaikan Kecil
Kebaikan kecil seperti memuji rekan kerja, membantu mereka yang kesulitan, atau sekadar menyapa dengan ramah bisa meningkatkan rasa bahagia kita. Melakukan hal baik bukan cuma bikin orang lain senang, tapi juga memberikan efek positif pada diri kita sendiri. Hal ini bisa meningkatkan rasa keterhubungan dan kepuasan dalam bekerja.


Mengapa Bahagia Itu Lebih Penting dari Sukses?

Bahagia dulu, baru sukses. Itu intinya. Ketika kita bahagia, kita bisa bekerja dengan lebih optimal dan menghadapi tantangan lebih siap. Bukannya mengandalkan sukses untuk menemukan kebahagiaan, kita justru menjadikan kebahagiaan sebagai bahan bakar untuk meraih kesuksesan.

Orang yang bahagia punya kemampuan lebih untuk berpikir kreatif, mengambil keputusan lebih baik, dan lebih tahan banting saat menghadapi kegagalan. Ini semua adalah kualitas yang dibutuhkan untuk sukses dalam jangka panjang.


Bagaimana Memulai Kebiasaan Bahagia dalam Hidup Sehari-hari?

Nggak perlu langkah besar, cukup mulai dengan satu kebiasaan kecil setiap hari. Misalnya, tulis tiga hal yang disyukuri setiap pagi setelah bangun. Atau, lakukan meditasi singkat selama dua menit setelah makan siang. Kebiasaan kecil ini lama-lama akan menumpuk dan memberi dampak besar pada cara kita merasa dan bertindak.

Penting juga untuk konsisten. Kebahagiaan itu seperti otot yang harus dilatih. Semakin sering kita melatihnya, semakin kuat kebahagiaan itu jadi bagian dari keseharian kita.


Kesimpulan: Ubah Mindset, Mulai dari Bahagia

Kerja keras itu penting, tapi mengharapkan kebahagiaan datang hanya dari sukses adalah cara yang salah. Dengan memprioritaskan kebahagiaan dulu, kita bisa membuka jalan untuk bekerja lebih baik, berpikir lebih kreatif, dan akhirnya, sukses lebih mudah diraih.

Jadi, jangan tunggu sukses untuk bahagia. Bahagia sekarang, sukses kemudian. Terapkan lima kebiasaan sederhana dari Shawn Achor untuk membangun fondasi kebahagiaan di pekerjaanmu dan lihat bagaimana dampaknya pada hidupmu.


FAQ Unik:

  1. Kenapa Sukses Nggak Menjamin Kebahagiaan?
    Sukses sering kali berubah tujuannya, sehingga kita terus mengejarnya tanpa akhir. Kebahagiaan sebaiknya menjadi tujuan utama.

  2. Bagaimana Cara Bahagia Dulu untuk Lebih Sukses?
    Mulai dengan membangun kebiasaan sederhana seperti bersyukur, olahraga, dan meditasi. Kebiasaan ini akan membantu otak bekerja lebih optimal.

  3. Kenapa Journaling Bisa Membantu Bahagia?
    Journaling pengalaman positif melatih otak untuk fokus pada hal-hal baik, mengimbangi kecenderungan otak mengingat memori negatif.

  4. Apa Manfaat Olahraga untuk Kebahagiaan?
    Olahraga memicu produksi hormon endorfin yang dapat meningkatkan mood dan membuat kita merasa lebih bahagia.

  5. Kebaikan Kecil Apa yang Bisa Dilakukan di Kantor?
    Memberi pujian pada rekan kerja, membantu saat mereka butuh, atau sekadar menyapa dengan ramah adalah contoh kebaikan kecil yang berdampak besar pada kebahagiaan.

#Self-Development
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar
komentar teratas Terbaru dulu